Pria yang bergerak di sentra kerajinan khas Lombok itu, bersama rekan-rekan sesama pengrajin merasakan dampak krisis kesehatan global terhadap usaha mereka.
"Kami benar-benar melempem, bingung mau pasarkan ke mana," kata Mulyadi.
Baca Juga:
Pertamina Mengajak Konsumen Rasakan Pertamax Turbo di Sirkuit Mandalika
Namun, berbagai ajang balap internasional yang dijadwalkan di Mandalika membawa optimisme baru kepada pelaku UMKM setempat dan peluang go global.
"Jujur saya kaget Lombok ternyata bisa juga berkelas dunia," kata Mulyadi di galeri kerajinan Lombok Mulya Craft.
"Mudah-mudahan dengan adanya MotoGP ini kami selaku pelaku wisata di bidang UKM bisa lebih bersemangat," lanjutnya.
Baca Juga:
Pemkab Lombok Tengah NTB Mengusulkan Pembangunan Kantor Imigrasi
Keunggulan Mandalika yang dikelilingi pantai indah berpasir putih itu memang tidak didapati di sirkuit balapan dunia lainnya.
Bahkan juara dunia Mick Doohan berkelakar para pebalap akan sangat sulit membedakan antara balapan atau liburan ketika tiba di Sirkuit Mandalika.
"Saya takut pebalap tidak bisa membedakan mana balap, mana liburan. Karena konsep Sirkuit Mandalika ini bisa dibilang wisata balapan, jadi di sini pebalap, penonton dan semua yang terlibat dalam MotoGP Mandalika ini bisa menikmati suasana konsep sirkuit yang menempel dengan pantai ini," kata Doohan.