3. Jenderal TNI (Purn) Pramono Edhie Wibowo
Lulus dari Akmil 1980, Pramono Edhie Wibowo ditempa kerasnya kehidupan prajurit Korps Baret Merah. Putra mantan komandan RPKAD Letjen TNI (Purn) Sarwo Edhie Wibowo itu mula-mula menjadi Komandan Pleton Grup I Kopassandha.
Baca Juga:
20 Oktober 2024: Melihat Nasib Konsumen Pasca Pemerintahan 'Man Of Contradictions'
Kariernya terus menanjak sebagai perwira Operasi Grup I Kopassandha pada 1981 dan selanjutnya Komandan Kompi 112/11 grup I Kopassandha pada 1984. Usai menamatkan pendidikan Seskoad, adik Kristiani Herawati Yudhoyono ini menjabat Perwira Intel Operasi grup I Kopassus hingga terus naik menjadi Dangrup 1/Kopassus.
Penugasannya tidak hanya di pasukan, Pramono pernah berada di lingkaran dalam Istana. Pada 2001, dia dipercaya sebagai ajudan Presiden Megawati Soekarnoputri. Seusai menempuh Sesko TNI sejumlah jabatan di TNI pernah dipegangnya, termasuk dipromosikan sebagai Danjen Kopassus pada 2008-2009.
Pramono selanjutnya dipercaya sebagai Pangkostrad dan akhirnya memegang tongkat komando tertinggi Angkatan Darat alias KSAD pada 2011-2013. Pramono wafat di RS Cimacan, Cianjur pada 13 Juni 2020 karena serangan jantung.
Baca Juga:
HUT ke-79 TNI, Ini Pesan Presiden Jokowi ke Prajurit Indonesia
4. Brigjen TNI Widi Prasetijono
Brigjen TNI Widi Prasetijono meneruskan jejak para pendahulunya sebagai ajudan Presiden yang bersinar hingga ditunjuk menjadi Danjen Kopassus. Lulusan Akmil 1993 ini mula-mula juga berkarier di Korps Baret Merah dengan menjabat sebagai Danton Grup 2 Kopassus (1995) dan Kasilog Grup 1 Kopassus (2003).