2. Jenderal TNI (Purn) Subagyo HS
Baca Juga:
20 Oktober 2024: Melihat Nasib Konsumen Pasca Pemerintahan 'Man Of Contradictions'
Sebagaimana Wismoyo, masa muda Jenderal TNI (Purn) Subagyo Hadi Siswoyo ditempa di Korps Baret Merah. Abituren (lulusan) Akmil 1970 ini kelak tidak hanya melesat menjadi Danjen Kopassandha, namun juga KSAD.
Persis Wismoyo pula, Bagyo pernah menjadi perwira di ring satu Soeharto. Rekan satu angkatan Luhut Binsar Pandjaitan ini dikenal pernah menjadi ajudan (pengawal pribadi) Pak Harto.
Rekam jejak Bagyo juga cemerlang. Semasa masih di pasukan, dia salah satu anggota tim operasi Woyla yang membebaskan sandera pembajakan pesawat Garuda DC-9 di Bandara Dong Mueang, Bangkok, Thailand pada 1981.
Baca Juga:
HUT ke-79 TNI, Ini Pesan Presiden Jokowi ke Prajurit Indonesia
Untuk diketahui, pesawat yang bertolak dari Jakarta itu transit di Palembang sebelum menuju Bandara Polonia, Medan. Namun, setelah penerbangan dari Palembang, lima orang teroris dari kelompok garis keras Komando Jihad membajak pesawat. Kelompok itu dipimpin Imran bin Muhammad Zein.
Operasi itu berjalan gilang-gemilang. Keberhasilan operasi ini melambungkan nama Kopassus. Nama mereka harum dan menuai pujian internasional. Di dalam negeri seluruh pasukan yang terlibat dalam pembebasan sandera pesawat Woyla itu menerima penghargaan Bintang Sakti dan kenaikan pangkat luar biasa. Begitu pula Subagyo, jenderal berkumis tebal dan berjuluk Bima.