Sebab, ITDC yakin bahwa olahraga dan wisata bisa berjalan bersamaan, meski butuh waktu lama untuk menuai kesuksesan.
"Yang terjadi kemarin (MotoGP Indonesia) bukan proses instan tetapi akumulasi proses lima tahun hingga menjadi sirkuit," ujar Direktur Utama ITDC, Abdulbar M. Mansoer, dalam perjumpaan dengan wartawan di Senayan, Jakarta, Jumat (25/3/2022) sore WIB.
Baca Juga:
Skandal Tol MBZ: Jalan Layang Cacat Akibat Korupsi, Vonis Pelaku Dinilai Terlalu Ringan
MotoGP pun dipilih ITDC karena basis penggemarnya begitu besar di Indonesia.
Tapi, menggunakan itu sebagai senjata untuk merayu Dorna tidak mudah karena Abdulbar butuh perjuangan ekstra juga merayu CEO Carmelo Ezpeleta.
Pendekatan pertama kepada CEO Dorna, Carmelo Ezpeleta, datang pada Oktober 2017.
Baca Juga:
Kaget Saat Diperiksa Kejagung, Ahok: Banyak Hal yang Baru Saya Ketahui
Ezpeleta dan Dorna pun akhirnya terpincut oleh kawasan Mandalika setelah memantau kondisi kawasan langsung dari sebuah helikopter setahun setelahnya, tepatnya usai MotoGP Australia.
Saati itu, Dorna diajak oleh Abdulbar menengok Nusa Dua dulu sebelum dibawa ke Mandalika.
Dari pertemuan ketiga itu, Dorna langsung meminta tanda tangan kontrak ke ITDC di awal 2019 dan sempat membuat Abdulbar ragu-ragu.