WahanaNews-Mandalika | Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menjelaskan soal penyelenggaraan ajang balap motor Wolrd Superbike (WSBK) di Sirkuit Mandalika, Nusa Tenggara Barat (NTB) yang disebut merugi.
"Jadi, kalau ada namanya rugi, ya wajar lah, namanya juga di mana-mana promosi pertama ya memang rugi. Mana ada orang langsung jualan untung. Kalau semua jualan langsung untung, semua bahagia dan semua akan masuk ke bisnis itu dan itu bukan soal kerugian, ini soal penugasan," ujar Staf Khusus (Stafsus) III Menteri BUMN Arya Sinulingga dalam acara Ngobrol Pagi Seputar BUMN (Ngopi BUMN) di Gedung Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis.
Baca Juga:
WSBK Mandalika Rugi Rp100 M? Anak Buah Erick Buka-Bukaan
Arya menjelaskan bahwa kawasan Mandalika bukan hanya untuk pembangunan sirkuitnya, namun juga dengan seluruh fasilitas dan infrastrukturnya. Ia mengatakan pembangunan kawasan Mandalika merupakan upaya Indonesia untuk membangkitkan pariwisata saat itu.
"Kita dulu corona, kita sudah divaksinasi sekarang, kita geber. Indonesia mau tunjukkan bahwa kita bangkit lebih dulu daripada negara lain dan ada yang namanya pariwisata. Pariwisata adalah sektor industri paling terpukul pada saat corona dan ketika itu ada momen yang namanya WSBK tahun 2021 akhir," kata Arya.
Lebih lanjut, ia mengatakan saat pandemi COVID-19, tidak ada investor yang masuk untuk membangun infrastruktur di Mandalika sehingga BUMN yang mengerjakannya.
Baca Juga:
Rencana Penghapusan WSBK Mandalika, Aktivis Lombok Tengah: Bisa Hambat Kemajuan Pariwisata
"Bayangkan, kita baru corona, baru vaksinasi, tiba-tiba kita bikin yang namanya WSBK. Itu artinya BUMN itu masuk ke area di mana orang belum berani masuk, supaya apa menggerakkan ekonomi. Ada fasilitas yang seharusnya investor masuk tetapi karena corona investor tidak mau masuk, tidak siap mereka. Maka siapa yang masuk, BUMN masuk, membangun infrastruktur yang harusnya dibangun oleh investor. Jadi, ini adalah sebuah rangka untuk mendorong pariwisata," ujarnya.
Untuk itu, kata Arya, ajang WSBK yang pertama kali digelar pada akhir 2021 juga sebagai pendorong untuk meningkatkan pariwisata.
"Pada saat itu semua orang itu melihat bagaimana Indonesia ternyata sangat baik dan siap pariwisatanya dan pendorong kita adalah WSBK, yang pertama pada saat itu," ucap Arya.
Sebelumnya, Direktur Utama PT Aviasi Pariwisata Indonesia atau InJourney Dony Oskaria dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI, Rabu (14/6) mengatakan pihaknya akan bernegosiasi untuk menghilangkan WSBK karena tidak menarik bagi investor untuk masuk sebagai sponsor.
Dengan penghapusan ajang balap WSBK diharapkan akan membantu menurunkan beban perusahaan sehingga kerugian yang ditimbulkan tidak membengkak setiap tahun dibandingkan apabila ajang tersebut dipertahankan.
Sementara itu, Gubernur NTB Zulkieflimansyah menginginkan pengelolaan Sirkuit Mandalika diambil oleh pemerintah provinsi (pemprov). Hal tersebut menyikapi rencana InJourney yang ingin menghapus perhelatan tersebut karena harus merugi Rp100 miliar.[ss]