Ia juga tahu bahwa di zaman modern ini, sikap politik suatu negara tidak hanya tergantung kepada aras politik pemimpin formal.
Perusahaan trans nasional, tokoh-tokoh publik, lembaga swadaya masyarakat, organisasi internasional, maupun investor-investor besar merupakan aktor-aktor yang dapat menjadi game changer.
Baca Juga:
Jokowi Resmikan Tol Baru, Perjalanan Medan-Parapat Kini Hanya 1,5 Jam
Mereka mempengaruhi opini global, yang pada gilirannya perlu diperhatikan dan didengar para pemimpin negara.
Sebagai bagian dari smart diplomacy, agar lebih efektif alangkah eloknya perhelatan G20 yang akan datang berhasil dibumikan menjadi diskursus publik di Indonesia.
G20 merupakan panggung showcasingk, di mana Indonesia dapat mempertunjukkan capaian-capaiannya, meyakinkan pelaku ekonomi dunia untuk berkolaborasi serta masyarakat dunia untuk wisata berkualitas.
Baca Juga:
Pedagang Pasar Delimas Riuh Sambut Kunjungan Presiden Joko Widodo
Sayangnya saat ini kampanye G20 domestik masih lebih didominasi oleh pemerintah.
Belum menjadi wacana publik di media sosial dan lain-lain.
Padahal, kesempatan menjadi tuan rumah paling cepat dapat gilirannya 20 tahun lagi.