"Di fasilitas produksi Mambal, Bali, kami juga mengimplementasikan REC. Hal ini mendukung upaya kami untuk berkontribusi dengan menggunakan 100 persen energi dari EBT pada 2040 dan Net Zero Emission kami di 2050," ujar Connie.
Sementara, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan turut mengapresiasi PLN yang mampu menyediakan REC dari pembangkit di dalam negeri.
Baca Juga:
Gandeng PLN, Kini Produk Katoda Tembaga Freeport Gunakan Produk Hijau Berdaya Saing Tinggi
Luhut menekankan, komitmen semua pihak guna memberikan dukungan terbaik diperlukan dalam upaya menangani masalah lingkungan.
Sebagai negara berdaulat, Indonesia harus kompak dalam melakukan upaya-upaya yang mengarah pada penggunaan energi bersih.
"Dulu kalau mau REC ini adanya di New York. Saya senang Pak Darmo (Direktur Utama PLN) sudah menjual REC dari dalam negeri. Kita 278 juta penduduknya punya kekuatan sendiri yang membuat Indonesia lebih hebat," ujar Luhut.
Baca Juga:
Pakai REC PLN, GBK Jadi Kompleks Olahraga dan Ruang Terbuka Hijau dengan Listrik 100% EBT
REC sendiri merupakan instrumen yang merepresentasikan atribut terbarukan dari setiap MWh listrik yang diproduksi oleh pembangkit energi terbarukan.
Satu unit REC merepresentasikan satu MWh.
REC yang disediakan PLN membuktikan bahwa energi yang digunakan pelanggan berasal dari pembangkit listrik berbasis EBT yang diverifikasi oleh sistem tracking internasional, yakni APX TIGRs yang berlokasi di California, USA. Dengan demikian, setiap REC dapat dipertanggungjawabkan, berkualitas tinggi, dan memenuhi standar internasional.