Sudjarwo menjelaskan untuk melistriki pulau yang berjarak sekitar 45 km di timur Kota Bima tersebut, PLN membangun jaringan sepanjang 1,74 kilometer sirkit (kms).
Persiapan pembebasan lahan untuk tapak tower dan sosialisasi kepada masyarakat Baju Pulo yang dilakukan bersama perangkat desa setempat telah dimulai di bulan November 2021. Sedangkan untuk pembangunan fisik, berupa pondasi dan tower, penarikan kabel dimulai sejak bulan Juni 2022.
Baca Juga:
Era Energi Terbarukan, ALPERKLINAS: Transisi Energi Harus Didukung Semua Pihak
Ia juga berharap, melalui ketersediaan listrik yang andal dapat meningkatkan produktifitas masyarakat dan dapat meningkatkan perekonomian desa dan membantu anak anak di pedesaan bisa belajar lebih baik. Di Bajo Pulo sendiri saat ini terdapat 506 pelanggan dengan komposisi 98 persen pelanggan rumah tangga.
Tak lupa, Sudjarwo juga terus memohon dukungan dari masyarakat Bajo Pulo dan seluruh stakeholder dalam upaya menyelesaikan pembangunan infrastruktur kelistrikan hingga ke daerah-daerah terpencil.
"Terima kasih atas dukungan yang telah diberikan untuk PLN. Sinergi stakeholder dan masyarakat memegang peranan sangat penting untuk membantu kami dapat mewujudkan keadilan energi hingga pelosok negeri, khususnya di provinsi Nusa Tenggara Barat," katanya.[ss]