NTB.WahanaNews.co| Pemerintah Indonesia terus memperkuat komitmennya dalam mendorong transisi energi nasional melalui kolaborasi erat dengan PLN dan mitra swasta. Hal ini diwujudkan lewat pengembangan delapan proyek pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) yang diresmikan Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, di PLTP Ijen, Bondowoso, Jawa Timur, Kamis (26/6), sebagai bagian dari 55 proyek energi baru terbarukan (EBT) di 15 provinsi.
Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto menekankan pentingnya pengelolaan sumber daya alam secara bijak agar manfaatnya dapat dirasakan oleh seluruh rakyat Indonesia.
Baca Juga:
Menuju Net Zero 2060, PLN Siap Kawal Energi Bersih Lewat PLTP dan PLTS
“Kita bersyukur bahwa kita memiliki sumber energi yang juga luar biasa, sumber-sumber energi yang terbarukan ada di kita, tinggal kita mengelola dengan baik,” ujar Prabowo.
Prabowo menyatakan bahwa transisi energi yang tengah dijalankan Indonesia tidak hanya berorientasi pada kemandirian energi nasional, tetapi juga pada efisiensi biaya, keberlanjutan lingkungan, dan kesejahteraan rakyat.
“Kita resmikan PLTP sebagai bukti bahwa Indonesia menuju kemandirian. Kita akan berdiri di atas kaki kita sendiri dan kita akan mampu memberi energi untuk seluruh rakyat Indonesia dalam keadaan yang efisien dan ekonomis,” ujar Prabowo.
Baca Juga:
Dari Jawa Timur hingga Papua, 55 PLTP dan PLTS Mulai Beroperasi di Era Prabowo
Senada dengan itu, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia menegaskan bahwa pengembangan EBT yang merata menjadi instrumen penting dalam memastikan keadilan energi bagi seluruh rakyat Indonesia.
“Alhamdulillah hari ini, Bapak Presiden, tadi bersama-sama kami telah meresmikan proyek PLTP sebesar sekitar 120 megawatt (MW), tambah dengan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) 25 MW, dan kemudian kita melakukan groundbreaking pada 5 proyek (PLTP) baru yang totalnya hampir kurang lebih sekitar 300 MW. Ini semua kita lakukan dalam rangka mendorong transisi energi, dan komitmen pemerintah Indonesia di bawah perintah Bapak Presiden Prabowo untuk terus kita galakkan energi baru terbarukan,” ujar Bahlil.
Ia juga menjelaskan bahwa proyek tersebut dapat mendorong pertumbuhan industri lokal dengan tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) mencapai 40 persen serta menyerap lebih dari 9.500 tenaga kerja secara nasional.