Abra mengungkapkan, penjualan listrik PLN yang meningkat sebesar 6,3 persen dari 257,6 Terrawatt hour (TWh) pada tahun 2021, menjadi 273,8 TWh pada tahun 2022 menjadi indikator pemulihan ekonomi nasional. Pasalnya, pertumbuhan ekonomi yang meningkat akan berpengaruh pada kenaikan konsumsi energi.
PLN pun aktif dalam memenuhi kebutuhan listrik pelanggan dengan meluncurkan promo tambah daya, program captive power bagi para pelaku industri dan bisnis hingga
menghadirkan inovasi melalui program electrifying agriculture, electrifying marine, dan penyediaan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU).
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
Kondisi ini pun membantu PLN dalam menekan over supply listrik dan mendukung kenaikan penggunaan listrik berbasis energi baru terbarukan. "Dengan pertumbuhan ini menjadi landasan dan cukup baik. Kami harapkan pertumbuhan lebih tinggi lagi ke depannya," pungkas Abra.[ss]