Orang-orang juga gagal beradaptasi sepanjang musim. Misalnya, lebih mudah tidur di malam yang hangat di akhir musim panas daripada di malam yang hangat di awal musim panas.
"Kami tak menemukan bukti bahwa orang beradaptasi dengan baik," ungkap Minor.
Baca Juga:
Tips Ampuh Agar Penderita Insomnia Bisa Tidur Cepat dan Nyenyak
Sementara itu ada kemungkinan bahwa beberapa dari mereka yang tinggal di negara berpenghasilan tinggi cenderung memasang AC, yang dapat dilihat sebagai bentuk adaptasi.
Tapi Minor menyebut temuan dalam penelitian ini tak memungkinkan dia untuk membuat hubungan secara definitif.
Selain itu, biaya AC membuatnya tak terjangkau oleh banyak orang dan dapat meningkatkan emisi karena penggunaan energi bahan bakar fosil.
Baca Juga:
Fakta-fakta Ilmiah Soal Tidur yang Jarang Diketahui, Simak Yuk!
Susan Clayton dari College of Wooster, Ohio mengatakan metodologi penelitian ini masuk akal.
"Implikasinya jelas, suhu yang lebih tinggi yang terkait dengan perubahan iklim sudah mengurangi jumlah tidur seseorang dan diproyeksikan akan lebih banyak lagi. Ini mengkhawatirkan karena kita tahu bahwa kurang tidur dapat berdampak negatif pada suasana hati, perilaku, kesehatan, dan fungsi kognitif," katanya.
Penelitian ini pun menurut Ivana Rosenzweig dari King's College London menunjukkan, kekuatan big data dan juga sejalan dengan penelitian sebelumnya yang menunjukkan semakin dingin, semakin baik orang tidur.