Dari data itu peneliti kemudian menyebutkan bahwa orang kehilangan rata-rata 44 jam tidur setiap tahun.
Jika emisi tak terkendali maka pada tahun 2100, peneliti memperkirakan orang akan kehilangan 58 jam tidur setahun.
Baca Juga:
Tips Ampuh Agar Penderita Insomnia Bisa Tidur Cepat dan Nyenyak
Namun di masa depan dengan emisi yang lebih rendah, angka tersebut bisa turun menjadi 50 jam.
"Ini adalah bukti skala planet pertama bahwa suhu yang lebih hangat dapat mengikis jam tidur manusia," kata Minor.
Lebih lanjut, panas di atas rata-rata di malam hari memiliki dampak yang lebih besar bagi orang-orang di negara berpengasilan rendah, terutama wanita dan lansia.
Baca Juga:
Fakta-fakta Ilmiah Soal Tidur yang Jarang Diketahui, Simak Yuk!
Bagi mereka yang berusia 65 tahun ke atas, efek peningkatan suhu ini akan berdampak dua kali lipat daripada kelompok usia yang lebih muda.
Peneliti juga menemukan, bahwa orang gagal untuk beradaptasi terhadap situasi ini.
Misalnya dengan mengubah perilaku sehari-hari dengan tidur siang untuk mengatasi kurang tidur.