"Sudah semestinya menjadi peringatan bagi keseriusan semua pihak, terutama KPU, dalam menjaga keamanan data dan juga teknologi informasi yang akan digunakan pad Pemilu 2024 mendatang," kata Titi, yang dihubungi wartawan secara terpisah.
KPU mengelola banyak sekali data warga soal pesta demokrasi yang sangat penting itu.
Baca Juga:
Kepala BSSN Ungkap Sepanjang 2022 Ransomware Dominasi Serangan Siber di RI
Ada data pemilih, data kandidat Pemilu itu sendiri, maupun data perolehan suara pemilu nantinya.
Bila serangan siber mengacak-acak data yang mahapenting itu, kepercayaan publik terhadap KPU menjadi taruhannya.
Tentu tidak ada yang berharap itu terjadi.
Baca Juga:
BSSN Sudah Berikan Data Identifikasi ke Dittipidsiber Polri, Bjorka Belum Juga Tertangkap
"Serangan siber bukan hanya membahayakan keamanan data pribadi warga namun juga bisa merusak kredibilitas dan kepercayaan publik terhadap penyelenggara pemilu maupun hasil pemilu itu sendiri," kata Titi.
Hoax Juga Bahaya!