"Kami ingin membawa para pebalap Asia ke level tertinggi. Ketika mereka naik kelas ke kejuaraan dunia, harapannya, mereka bisa kompetitif."
Ajang balap yang menggunakan motor produksi massal itu akan dibuka di Sirkuit Internasional Chang, Buriram, Thailand pada 24-26 Maret sebelum dilanjutkan ke Sepang, Malaysia (12-14 Mei), Sportsland Sugo, Jepang (23-25 Juni) dan Mandalika pada 11-13 Agustus.
Baca Juga:
Menpora Tegaskan Grand Prix Indonesia Jadi Titik Strategis Olahraga Nasional
Sedangkan Sirkuit Zhuhai di China menjadi tuan rumah seri kelima pada 6-8 Oktober, sebelum seri pemungkas di Buriram kembali pada 1-3 Desember.
Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia Bambang Soesatyo optimistis gelaran ARRC akan menarik peminat yang cukup besar.
"Tidak bisa dipungkiri bahwa pasar Indonesia ini cukup besar. Saya yakin acara yang digelar ARRC ini akan meledak," kata Bambang.
Baca Juga:
Sukses Layani Listrik MotoGP Mandalika 2024, Menteri Sandiaga Uno: PLN Luar Biasa!
Pasalnya, salah satu kelas yang dipertandingkan ARRC adalah kelas underbone 150 yang menggunakan motor bebek, kata Bambang, yang juga ketua MPR itu.
ARRC juga telah melahirkan juara-juara dari Indonesia, yang bisa dibilang menjadi salah satu penantang serius di kejuaraan Asia tersebut.
Pada musim lalu, para pebalap Indonesia mendominasi dengan perolehan tiga gelar dari lima kelas yang dipertandingkan.