“Program Manunggal ini dirancang untuk menjawab kebutuhan dasar masyarakat akan air bersih, terutama di wilayah yang sulit dijangkau dan memiliki akses terbatas terhadap sumber daya air. Tahun lalu, program ini telah menunjukkan hasil yang signifikan, sehingga kolaborasi ini perlu dilanjutkan lagi pada lokasi tersebar di tanah air,” ungkap Darmawan.
Darmawan menambahkan bahwa keberhasilan kolaborasi pembangunan sarana air bersih bersama TNI AD di tahun 2023 menjadi pijakan bagi PLN dan TNI AD untuk melanjutkan program di tahun 2024. Maka secara komulatif tahun 2024 ini, PLN dan TNI AD akan menyelesaikan pembangunan infrastruktur air bersih di 106 titik lokasi.
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
Tak hanya kolaborasi dengan TNI AD, PLN melalui seluruh Program TJSL Unit se-Indonesia juga menargetkan sedikitnya 100 titik air bersih di tahun 2024 bisa diselesaikan sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat.
“PLN berencana untuk terus mengembangkan dan memperluas program ini agar manfaatnya bisa dirasakan oleh lebih banyak orang di seluruh penjuru Indonesia. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat,” ujar Darmawan.
Selain itu, Darmawan menegaskan bahwa kolaborasi bersama TNI adalah wujud nyata dari sinergi antara BUMN dan institusi negara dalam upaya memberikan kontribusi positif bagi masyarakat.
Baca Juga:
Di COP29, PLN Perluas Kolaborasi Pendanaan Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2030
“Kerja sama ini merupakan wujud komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SGD’s). PLN akan terus berkolaborasi dan memastikan bahwa program ini berjalan sesuai rencana sehingga memberikan manfaat yang maksimal bagi masyarakat luas,” lanjut Darmawan.
Ke depan, Diharapkan tidak hanya memberikan akses air bersih kepada masyarakat, tetapi juga membuka peluang untuk peningkatan kesehatan, pendidikan, dan kesejahteraan ekonomi di daerah-daerah terpencil.
[Redaktur: Frans Dhena]