WahanaNews-NTB | Pagelaran Solo International Performing Arts (SIPA) kembali digelar tahun ini.
Sanggar seni binaan PT PLN (Persero) Wan Dance Studio yang berasal dari Provinsi Riau pun berpartisipasi dalam ajang seni internasional tersebut.
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
SIPA 2022 dihelat di Benteng Vastenburg Solo, Jawa Tengah, selama 3 hari yakni tanggal 8-10 September 2022.
Dengan mengangkat tema Art as The Spirit of Life Changing.
Membuka SIPA 2022, Direktur SIPA, Dra. R.Ay. Irawati Kusumorasri, M.Sn, menjelaskan makna tema SIPA kali ini.
Baca Juga:
Di COP29, PLN Perluas Kolaborasi Pendanaan Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2030
“Ketika kehidupan harus berubah, maka seni harus menjadi penggerak untuk mewujudkan harapan perubahan,” ujar Irawati.
Pertunjukan seni bertaraf internasional ini menampilkan pelaku seni yang berasal dari 11 negara di antaranya Indonesia, Spanyol, Turki, India, Korea, Malaysia, Singapura, Australia, Brazil, Prancis, dan Jepang yang tampil secara bergantian.
Selain mendukung kelancaran pelaksanaan SIPA 2022, PLN juga memberikan dukungan kepada salah satu delegasi Indonesia yang tampil, yakni Wan Dance Studio yang berasal dari Provinsi Riau.
General Manager PLN Unit Induk Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban Sumatera, Dispriansyah secara terpisah mengapresiasi kegiatan SIPA 2022 dan menjelaskan bahwa keterlibatan mitra binaan PLN ini sangat penting.
Ini bukti komitmen PLN dalam melestarikan seni budaya dan mendukung seluruh pelaku seni untuk terus berkarya.
“Momen ini merupakan kesempatan untuk mempromosikan dan memperkenalkan budaya daerah ke level yang lebih tinggi, tidak hanya tingkat nasional bahkan Internasional juga,” lanjutnya.
Pimpinan Wan Dance Studio, Wan Harun Ismail mengatakan bahwa terpilihnya Wan Dance Studio untuk tampil di ajang SIPA 2022 ini merupakan kesempatan yang luar biasa.
“Dukungan dari PLN baik secara moril maupun materil merupakan suatu motivasi tersendiri bagi kami,” ungkapnya.
Menurut Wan Harun, PLN merupakan satu-satunya instansi yang melirik sanggar seni untuk diberikan pembinaan pelestarian kesenian budaya dan ekonomi kreatif.
Setelah mendapatkan pembinaan dari PLN melalui program Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL), Wan Dance Studio merasakan dampak yang signifikan.
“Kami berharap kerja sama ini dapat terus berlanjut sehingga kita bisa terus menjaga seni tari sebagai warisan budaya di tengah ancaman teknologi yang semakin pesat ini,” tuturnya.
Wan Dance Studio tampil di hari kedua pelaksanaan SIPA 2022 dengan membawakan karya berjudul Long, yang merupakan adaptasi dari Joget Dangkong, tarian Melayu Kepulauan Riau dengan Wan Harun sendiri yang bertindak sebagai koreografer.
“Kami mencoba menafsirkan kembali nilai-nilai dan tradisi yang ada untuk kemudian mengolahnya agar sesuai dengan kondisi saat ini,” ungkap Wan Harun, yang mengaku memiliki niat mulia yakni memunculkan ketertarikan generasi muda pada tradisi ini dan membawanya ke dunia Internasional. [dny]