Berdiri pada tahun 2015, Nuraini menjelaskan mengambil bahan baku pisang yang digunakannya adalah pisang ijo atau pisang lumut yang terkenal manis pisangnya bukan dari gula dari Kabupaten Lombok Utara.
Dengan bahan baku yang baik, Nuraini berhasil membuat produk olahan terbaru kami stik pisang dengan berbagai varian, seperti rasa jagung manis dan cokelat. Pemasarannya pun di toko oleh-oleh dan menjadi oleh-oleh umroh atau haji.
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
"Terima kasih PLN untuk bimbingan yang diberikan kepada kami, menjadi modal yang sangat baik untuk kami bisa terus mengembangkan usaha kami ini. Saya sangat senang karena bisnis yang saya geluti ini, khususnya sale dan rebon serbaguna semakin berkembang dengan omset sekitar Rp5 juta per bulan," ucap Nuraini.
Sementara itu, General Manager PLN UIW NTB, Sudjarwo, mengungkapkan bahwa salah satu aspek penting dari program TJSL ini adalah pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui pembinaan dan pelatihan.
Menurutnya, PLN telah mengadakan berbagai pelatihan keterampilan dan pendampingan bisnis untuk mitra binaan, dengan fokus pada sektor-sektor yang berpotensi menghasilkan penghasilan yang berkelanjutan.
Baca Juga:
Di COP29, PLN Perluas Kolaborasi Pendanaan Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2030
"Dalam kolaborasi dengan mitra binaan, PLN memberikan bimbingan dan sumber daya untuk membantu mereka meningkatkan kualitas produk, manajemen bisnis, serta akses pasar yang lebih luas," katanya.
Melalui RB Lombok Barat, PLN tidak hanya berperan sebagai penyedia listrik terpercaya, tetapi juga berkomitmen untuk memberikan manfaat nyata kepada masyarakat.
PLN juga telah menjalin kemitraan dengan sejumlah mitra binaan yang terdiri dari kelompok masyarakat, UMKM, lembaga sosial, dan organisasi nirlaba yang memiliki potensi untuk tumbuh dan berkembang.