Dandim 1709 Yawa Letkol Inf. Catur Prasetyo mengaku, keberadaan TNI-Polri bukan untuk menakut-nakuti masyarakat. Mereka bersama-sama ingin memajukan pembangunan yang ada di wilayah Kepulauan Yapen.
"Dan perlu diketahui sesuai dengan petunjuk Panglima TNI bahwa kita ini menyadarkan teman-teman yang bersebrangan bahwa kita adalah NKRI, jadi tidak ada lagi yang berfikir bahwa Papua itu akan merdeka. Kami sangat bangga dan senang kerjasama antara TNI dan Polri yang ada di wilayah sehingga rekan-rekan kita ini, adik-adik saya dapat dengan kesadaran yang cukup tinggi mau kembali ke pangkuan ibu pertiwi Negara Kesatuan Republik Indonesia," ujar Catur.
Baca Juga:
Insiden Pesawat Tergelincir di Bandara Stevanus Rumbewas Serui, Pihak Trigana Air: 42 Penumpang Selamat
Salah seorang KST mengakui mereka telah mengikuti jalan yang sudah salah. Pihaknya berjanji akan bersatu bersama masyarakat Indonesia dalam memajukan negara.
"Bapak Kapolres sudah sampaikan kita tidak perlu lagi Merdeka, kami semua sudah sepakat untuk mengantarkan diri ke sini dan mengaku kesalahan-kesalahan kami," ungkapnya.
Kasatgas Humas Nemangkawi, Kombes Ahmad Musthofa Kamal mengimbau anggota KST lain dapat mengikuti jejak saudaranya yang menyerahkan diri pada NKRI.
Baca Juga:
Pesawat Trigana Tergelincir di Bandara Stevanus Rumbewas Serui, Seluruh Penumpang Selamat
"Agar situasi kamtibmas lebih kondusif dan konsentrasi dapat fokus pada membangun daerah dengan meningkatkan SDM maupun saran dan prasarana untuk mendukung kehidupan masyarakat untuk mencipta kan kemakmuran," ujar Kamal.
Dalam kegiatan tersebut turut dihadiri oleh Asisten II mewakili Bupati Kepulauan Yapen Ir. Edy Mudumi, Kakesbangpol Sony Woria, PJU Polres Yapen serta para Kepala Kampung. [dny]