WahanaNews-NTB | Kelompok Separatis Teroris (KST) Ambaidiru Distrik Kosiwo menyerahkan diri. Mereka menyatakan ingin kembali jadi bagian dari NKRI. Deklarasi dilakukan di Lapangan apel Mapolres Kepulauan Yapen, Sabtu (18/12).
Kapolres kepulauan Yapen AKBP Ferdyan Indra Fahmi mengatakan, pihaknya menyambut baik penyerahan diri yang dilakukan oleh KST Ambaidiru Distrik Kosiwo.
Baca Juga:
Insiden Pesawat Tergelincir di Bandara Stevanus Rumbewas Serui, Pihak Trigana Air: 42 Penumpang Selamat
"Papua dari dulu adalah Indonesia, Indonesia adalah Papua. Jadi sudah tidak ada lagi perjuangan-perjuangan yang di luar, tidak ada lagi yang namanya perjuangan mengatasnamakan Papua Merdeka atau west Papua, Papua Barat. Sebagai calon generasi penerus bangsa inilah negara kita Negara Kesatuan Republik Indonesia," kata Ferdyan, Minggu (19/12).
"Saatnya kita berjuang untuk mensejahterakan masyarakat kita dengan menambah kualitas sumber daya manusia khususnya di Kabupaten Kepulauan Yapen. Kemudian dari sisi pendidikan, sisi kesehatan juga sama kita menjaga saudara-saudara kita, orang tua serta adik-adik kita semuanya dari penyakit ataupun apalagi saat ini kita menghadapi pandemi Covid-19," sambungnya.
Sebagai aparat keamanan, TNI-Polri mempunyai komitmen yang tinggi untuk menjaga wilayah hukumnya. Salah satunya menganggap masyarakat Yapen sebagai bagian dari keluarga mereka. TNI-Polri membantu Pemerintah Kabupaten Yapen untuk membangun Kepulauan Yapen dan membantu percepatan kesejahteraan masyarakat.
Baca Juga:
Pesawat Trigana Tergelincir di Bandara Stevanus Rumbewas Serui, Seluruh Penumpang Selamat
"Kami TNI-Polri, termasuk juga pemerintah daerah tidak tinggal diam. Maka dari itu pasca kita melaksanakan kegiatan penegakan hukum kemarin, kita terus melakukan upaya penegakan secara persuasif dan humanis untuk memberikan pemahaman serta meyakinkan saudara-saudaraku semuanya bahwa aparat TNI-Polri yang ada di Kepulauan Yapen ini bukan sebagai musuh tapi sebagai keluarga," ungkapnya.
Selain itu, saat ini pihaknya mengaku sedang fokus melindungi masyarakat jelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2022.
"Kita harus pastikan bahwa perayaan natal berjalan dengan damai, aman, sukacita dan penuh hikmat sehingga saudara kita semua yang merayakan Natal dapat melaksanakan ibadah dengan tenang," ujarnya.
Dandim 1709 Yawa Letkol Inf. Catur Prasetyo mengaku, keberadaan TNI-Polri bukan untuk menakut-nakuti masyarakat. Mereka bersama-sama ingin memajukan pembangunan yang ada di wilayah Kepulauan Yapen.
"Dan perlu diketahui sesuai dengan petunjuk Panglima TNI bahwa kita ini menyadarkan teman-teman yang bersebrangan bahwa kita adalah NKRI, jadi tidak ada lagi yang berfikir bahwa Papua itu akan merdeka. Kami sangat bangga dan senang kerjasama antara TNI dan Polri yang ada di wilayah sehingga rekan-rekan kita ini, adik-adik saya dapat dengan kesadaran yang cukup tinggi mau kembali ke pangkuan ibu pertiwi Negara Kesatuan Republik Indonesia," ujar Catur.
Salah seorang KST mengakui mereka telah mengikuti jalan yang sudah salah. Pihaknya berjanji akan bersatu bersama masyarakat Indonesia dalam memajukan negara.
"Bapak Kapolres sudah sampaikan kita tidak perlu lagi Merdeka, kami semua sudah sepakat untuk mengantarkan diri ke sini dan mengaku kesalahan-kesalahan kami," ungkapnya.
Kasatgas Humas Nemangkawi, Kombes Ahmad Musthofa Kamal mengimbau anggota KST lain dapat mengikuti jejak saudaranya yang menyerahkan diri pada NKRI.
"Agar situasi kamtibmas lebih kondusif dan konsentrasi dapat fokus pada membangun daerah dengan meningkatkan SDM maupun saran dan prasarana untuk mendukung kehidupan masyarakat untuk mencipta kan kemakmuran," ujar Kamal.
Dalam kegiatan tersebut turut dihadiri oleh Asisten II mewakili Bupati Kepulauan Yapen Ir. Edy Mudumi, Kakesbangpol Sony Woria, PJU Polres Yapen serta para Kepala Kampung. [dny]