Tahun 2021 hanya mampu meningkatkan skor IPM maksimal sebesar 0,2.
Peningkatan yang jauh di bawah rata-rata nasional ini secara langsung menempatkan kedua provinsi tersebut dalam kelompok papan bawah kenaikan skor IPM.
Baca Juga:
Dear Traveler! Ini 3 Ide Liburan Seru di Desa Maria NTB
Problem lain perbaikan kondisi kualitas pembangunan manusia tidak hanya terjadi pada provinsi-provinsi yang paling besar capaian IPM-nya.
Terdapat pula provinsi yang tampak semakin mengkhawatirkan.
Aceh, misalnya, kali ini menjadi provinsi yang tergolong lambat.
Baca Juga:
Sikapi Dualisme Organisasi Profesi Kedokteran di Indonesia, Menko Yusril Sebut Idealnya Satu
Peningkatan skor IPM hanya terjadi sebesar 0,19.
Capaian tersebut turut memengaruhi peringkat Aceh secara nasional.
Dari sebelumnya bertengger di posisi ke-11, kini turun setingkat.