Namun, hasil pengembangan, ada belasan korban lainnya.
"Tim kemudian menggali lagi dan melakukan pengembangan," katanya.
Baca Juga:
UGM Tindaklanjuti Kasus Kekerasan Seksual dengan Tim Pemeriksa Disiplin Khusus
"Setelah dicek, ternyata ada siswi lain yang mengalami hal serupa, jumlahnya ada 15 anak," urai Rifeld, Kamis (9/12/2021).
Beraksi Sejak Bulan September
Baca Juga:
Skandal Kekerasan Seksual di UGM, Guru Besar Dipecat
Rifeld menambahkan penjelasannya, MAYH mulai beraksi sejak bulan September 2021.
Semua korban merupakan siswi dari pelaku sendiri.
"Semuanya korban adalah perempuan, dilakukan karena hasrat," katanya.