WahanaNews-NTB | Para peneliti menyebutkan telah berhasil menganalisis bagaimana cara virus corona bisa bermutasi begitu.
Berdasarkan studinya, para peneliti mengamati data urutan genom dari virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 untuk memeriksa empat garis keturunan yang menjadi variant of concern (VoC) seperti Alpha, Beta, Gamma, dan Delta.
Baca Juga:
Korupsi APD Covid Negara Rugi Rp24 Miliar, Eks Kadinkes Sumut Divonis 10 Tahun Bui
Tim peneliti berkata bahwa rahasia percepatan mutasi virus bukanlah fenomena yang konstan atau berkelanjutan, melainkan sesuatu yang terjadi sementara waktu dalam evolusi virus, sesaat sebelum varian itu muncul.
"Kami menemukan bukti kuat bahwa (mutasi virus) episodik (terjadi secara berkala), bukannya jangka panjang, yang menyebabkan peningkatan munculnya VoC," ujar para peneliti.
Mereka juga menemukan virus corona mengalami setidaknya dua mutasi setiap bulan.
Baca Juga:
Kasus Korupsi APD Covid-19: Mantan Kadinkes Sumut Dituntut 20 Tahun Penjara
“Jumlah mutasi yang diamati pada keempat VoC ini jauh lebih tinggi daripada yang diperkirakan,” tulis para peneliti dalam laporan ilmiah mereka seperti dilansir dari Science Alert, Senin (28/2/2022).
Adapun studi ini dipimpin oleh peneliti bioinformatika di Doherty Institute bernama John Tay, dan telah dipublikasikan di jurnal Molecular Biology and Evolution pada 17 Februari 2022.
Sejak pertama kali merebak ke seluruh dunia, virus corona telah bermutasi menjadi varian baru misalnya saja varian Delta dan Omicron. Bahkan, kini para ilmuwan telah mengidentifikasikan garis keturunan Omicron siluman yang disebut subvarian BA.2.