Di sisi lain, outlook subsidi BBM dan LPG 3 kg 2022 diperkirakan mencapai Rp149,37 triliun atau 192,61 persen dari postur anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) 2022.
Menurut Kemenkeu, lebih dari 90 persen kenaikan nilai subsidi itu berasal dari alokasi LPG 3 kg yang disebabkan oleh kesenjangan antara harga jual eceran (HJE) dengan harga keekonomian yang berlanjut melebar didorong harga minyak mentah dunia.
Baca Juga:
Kurangi Emisi Karbon, ALPERKLINAS Apresiasi Kerjasama PLN dan Pemprov Banten Sosialisasi Pemakaian Kompor Induksi pada Konsumen
Beban subsidi LPG 3 kg juga makin lebar akibat fluktuasi harga minyak mentah dunia hingga pertengahan tahun ini.
Adapun harga keekonomian dari gas melon subsidi itu sudah terpaut Rp 15.359 per kilogram dari HJE yang ditetapkan sebesar Rp 4.250 per kilogram pada tahun ini.
Sementara untuk impor, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan total volume impor gas Indonesia mencapai 6,24 juta ton pada 2021.
Baca Juga:
Memasak Lebih Nyaman, PLN UID Jakarta Raya Gelar Lomba Memasak Kompor Induksi
Angka tersebut naik tipis 1,07 persen dari tahun sebelumnya, sekaligus menjadi yang terbesar dalam 5 tahun terakhir.
Pada 2021 Indonesia mengimpor gas dari Amerika Serikat (AS) seberat 3,78 juta ton.
Angka tersebut porsinya melebihi separuh (58,93 persen) dari total impor gas nasional sepanjang tahun lalu.