Rudhi, yang juga koordinator daerah PHK2I Kabupaten Subang ini, bersama istri TNI itu melakukan pengecekan data ke Pemda.
"Istri TNI ini tidak hanya menghubungi saya, tetapi juga mencari informasi tentang tentang kebenaran data. Hasilnya mengejutkan, guru honorer yang menggeser istri TNI itu ternyata bukan honorer K2," ungkapnya.
Baca Juga:
Peringatan HUT RI ke-80 di Siempat Nempu, Ini Pesan Bupati Dairi Melalui Camat
Yang membuat Rudhi tidak bisa menerima, karena yang bukan honorer K2 malah mendapatkan afirmasi honorer K2.
Sedangkan yang benar-benar honorer K2 malah tidak diberikan afirmasi.
Hal itulah yang membuat Rudhi ikut bersama istri TNI yang didampingi suaminya dan keluarga TNI itu mencari keadilan hingga ke Jakarta.
Baca Juga:
Operasi Merdeka Jaya Jadi Momentum Tampilkan Wajah Baru Polri
Mereka ke Kantor BKN dan Kemendikbudristek pada Senin (1/11/2021).
"Semoga kasus ini bisa menjadi jalan bagi guru-guru honorer K2 yang dirugikan dalam Seleksi PPPK Guru Tahap I ini. Hak-hak mereka diambil oleh orang-orang yang bukan berstatus honorer K2," pungkas Rudhi. [non]