Cahaya lampu yang dipasang membantu buah naga berbunga dan berbuah di luar musimnya.
Program ini pun langsung dinikmati oleh Lukman.
Baca Juga:
Polda Kalsel Berhasil Selamatkan 463.299 Petani dari Peredaran Pupuk Ilegal
Saat ini, Lukman menerangi kebun buah naga miliknya sekitar 8 hingga 9 jam per hari selama 20 hari setiap bulan.
Adapun, selama periode tersebut, Lukman biasanya membayar biaya listrik senilai Rp12 juta.
Jika dikalkulasi, maka biaya operasional untuk menerangi kebun buah naga tidak seberapa.
Baca Juga:
Kekeringan Ancam Panen Padi di Labura, Petani Terancam Rugi
Mengingat, dengan bantuan ratusan bohlam yang diberikan PLN, Lukman bisa panen buah naga hingga empat kali di luar musim.
“Per kilo harga buah naga lebih mahal di luar musim karena produksi kurang. Hanya saya saja yang bisa panen karena pakai bohlam. Harganya bisa sampai Rp20 ribu ke atas. Sedangkan kalau saat musim hanya Rp10 ribuan saja,” jelasnya.
Berkat terang bohlam dari PLN, Lukman bisa panen di luar musim.