Bamsoet mengatakan Jokowi sudah menyebutkan tiga visi utama dalam pembangunan IKN. Pertama, kota berkelanjutan di dunia yang aman dan terjangkau, selaras dengan alam, terhubung aktif dan mudah diakses, sirkuler dan tangguh, serta pembangunan yang rendah karbon.
Kedua, penggerak ekonomi Indonesia di masa depan. Ketiga, menjadi simbol identitas nasional.
Baca Juga:
Ketua DPD Martabat Prabowo-Gibran Sumatera Utara Tenno Purba Ucapkan Selamat Atas Pelantikan Presiden Dan Wapres RI
“Ketiga visi utama itu menggambarkan tentang tingginya spirit dan upaya ikhtiar. Mulai dari proses perencanaan, pelaksanaan pembangunan, hingga pemanfaatan fungsi-fungsi IKN Nusantara yang dimaksudkan agar dapat menjadi lompatan besar kemajuan bangsa, serta tetap memperhatikan aspek lingkungan dan pelestarian yang berkelanjutan,” ungkap Bamsoet.
Bamsoet mengungkapkan pelaksanaan pembangunan nasional merupakan amanat konstitusi. Karena itu, dia meminta kepada seluruh masyarakat Indonesia, unsur TNI-Polri, akademisi, serta para penyelenggara negara dapat bersatu padu, bersinergi dan memberikan dukungan dalam pembangunan IKN Nusantara.
“Harapannya pembangunan IKN Nusantara dapat berjalan lancar dan tepat waktu, hal itu tidak lain adalah untuk Indonesia, untuk anak-anak generasi bangsa Indonesia masa depan,” imbuhnya.
Baca Juga:
Ketua DPD Martabat Prabowo-Gibran Sumut Tenno Purba Ucapkan Selamat Atas Pelantikan Presiden dan Wapres RI
Dalam diskusi tersebut, Guru Besar Nanyang Technological University (NTU) Singapura Sulfikar Amir mengingatkan tantangan besar dalam pembangunan IKN Nusantara. Pasalnya, Indonesia sendiri belum memiliki pengalaman dalam membangun sebuah kota dari tanah kosong
“Selama Indonesia merdeka, kita belum pernah punya pengalaman membangun sebuah kota yang benar-benar from scratch atau dari awal."
"Dari tanah kosong, lalu kemudian membangun sebuah perkotaan yang begitu kompleks yang kemudian bisa berkembang menjadi suatu sistem urban yang dinamis dan berkelanjutan,” kata Sulfikar.