WahanaNews-Mandalika | PT PLN (Persero) berhasil melakukan pengoperasian secara penuh (energize) jalur Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kiloVolt (kV) Bima – Sape dan Gardu Induk (GI) 70 kV Sape yang berkapasitas 20 Mega Volt Ampere (MVA).
General Manager PLN Unit Induk Pembangunan Nusa Tenggara, Wahidin mengatakan, beroperasinya infrastruktur baru ini akan memberikan dampak positif bagi kualitas layanan kelistrikan, tentunya semakin efisien dan andal.
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
“Keberhasilan ini merupakan wujud komitmen PLN untuk mendorong pertumbuhan investasi dan perkembangan ekonomi, terlebih lagi pasca pandemi covid-19 dua tahun ke belakang. Ini tentunya menjadi pencetus semangat untuk sama-sama pulih lebih cepat dan bangkit lebih kuat,” ujar Wahidin.
SUTT 150 kV Bima – Sape memiliki panjang 62,82 kilo meter sirkit (KMS) dengan 91 jumlah tapak tower, melintasi 4 kecamatan, dan 13 kelurahan/desa, tersambung dari Gardu Induk (GI) Bima di Desa Rabadompu Barat, Kecamatan Raba, Kota Bima menuju Gardu Induk Sape di Desa Parangina, Kecamatan Sape, Kabupaten Bima.
Adapun Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) pada infrastruktur ini mencapai 90 persen.
Baca Juga:
Di COP29, PLN Perluas Kolaborasi Pendanaan Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2030
"Operasi penuh sistem transmisi ini akan terinterkoneksi dengan sistem tol listrik Sumbawa, sehingga menghubungkan ujung barat dan ujung timur pulau Sumbawa," ucap Wahidin.
Sementara itu, General Manager PLN Unit Induk Wilayah NTB Sudjarwo menuturkan suksesnya pengoperasian SUTT 150 kV Bima – Sape dan GI 70 kV Sape memberikan dampak yang signifikan pada penghematan biaya pokok produksi dan operasional PLN sebesar Rp 2,5 miliar per tahun.
“Itu karena beberapa pembangkit yang menggunakan solar bisa berhenti beroperasi. Sebuah angka yang signifikan dan sangat sejalan dengan semangat transformasi yang dilaksanakan PLN,” ujar Sudjarwo