Air tidak bisa terkompresi oleh mesin sehingga yang terjadi setang piston bengkok bahkan bisa menyebabkan silinder mesin pecah.
Head Dealer Technical Support PT Toyota-Astra Motor (TAM) Didi Ahadi mengatakan, air tidak bisa dikompresi oleh mesin.
Baca Juga:
Jalan Desa Sibiobio Terputus, DPRD Tapteng Minta BPBD Gunakan Dana Tanggap Darurat
Ketika air masuk ke ruang bakar, komponen mesin bisa jebol.
"Pada saat piston naik dan dipaksa, sehingga bengkok setang piston/conrod-nya. Awalnya bengkok dulu. Lama kelamaan jadi patah. Kalau mau lihat, misalnya dibuka head-nya itu pada saat TMA (titik mati atas) turun beberapa mili. Biasanya kalau water hammer tingginya beda, seharusnya rata dengan permukaan silinder, ini agak turun. Karena bengkok berarti dia nggak sampai posisi maksimal di atas. Paling nggak 1 mm-2mm ada bedanya," jelas Didi beberap waktu lalu.
Water hammer mungkin tidak langsung membuat mesin jebol.
Baca Juga:
Cegah Banjir di Pulau Pramuk, Kepulauan Seribu Bangun Drainase
Ada kondisi mobil mengalami water hammer beberapa waktu setelah menerobos banjir.
Gejala awalnya adalah mesin terasa kasar.
Kalau sudah terjadi water hammer yang membuat mesin jebol, tentu perbaikannya tidak murah. [dny]