WahanaNews-Mandalika | Pemerintah berjanji akan menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) jika harga minyak mentah dunia mengalami penurunan.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memastikan, kebijakan untuk menurunkan harga BBM akan dilakukan dengan merujuk harga minyak mentah dunia yang mengalami penurunan.
Baca Juga:
Harga Minyak Dunia di Tengah Sengitnya Perang Israel-Hamas
Erick menjelaskan, harga minyak mentah dunia saat ini sebesar 95 dolar Amerika Serikat (AS) per barel.
Jika nanti turun ke angka 75 dolar AS per barel, maka BBM jenis pertamax akan menyesuaikan dengan harga pasar. Ini artinya, harga pertamax bisa turun.
Untuk BBM pertalite dan solar bersubsidi akan tetap mendapat subsidi dan tidak mengikuti harga pasar.
Baca Juga:
Goldman Sachs Prediksi Minyak Melonjak ke US$105 per Barel Tahun 2023
"Banyak yang bicara, nanti kalau harga minyak dunia turun seperti apa? Pasti kami turun. Tapi apakah solar dan pertalite itu nanti harga pasar? Ya enggak bisa, (tetap) subsidi," ujar Erick usai meninjau persediaan BBM nasional melalui fasilitas Pertamina Integrated Enterprise Data and Command Center (PIEDCC) di Graha Pertamina, Rabu (7/9/2022), seperti dikutip dari Antara.
Erick menambahkan, langkah pemerintah menaikkan harga BBM jenis pertalite, biosolar, dan pertamax adalah cara untuk mengurangi pemborosan subsidi energi.
Ia menjelaskan, alokasi subsidi energi dalam anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) nantinya dapat digunakan untuk mendanai proyek-proyek strategis nasional.