WahanaNews-Mandalika | Setiap tahun kita merasakan beberapa momen hari raya yang menggunakan kembang api sebagai selebrasi.
Perlu diketahui, kalau perputaran bulan pada kalender Masehi tidak selalu menetap atau konsisten jika disandingkan dengan perhitungan kalender lain.
Baca Juga:
Desak-desakan Saat Pesta Kembang Api di Uganda, 9 Orang Tewas
Ketika menyambut tahun baru Masehi, langit seakan ramai dihiasi oleh kembang api.
Pergeseran waktu dan jadwal sangat mungkin terjadi, karena terdapat beragam kalender selain Masehi.
Berbagai kalender yang dimaksud seperti kalender tahun Hijriah, Saka, dan Imlek.
Baca Juga:
Malam Pergantian Tahun, Pemkab Tapteng Gelar Pesta Kembang Api
Contoh, perbedaan penanggalan itu yakni tahun Hijriah yang mempunyai perhitungan berbeda, oleh karenanya setiap Idul Fitri dan Idul Adha mengalami selisih terhadap tanggal atau bulan.
Harus diingat bahwa tidak seluruh kalender tersebut menggunakan kembang api sebagai simbol perayaan.
Menurut catatan sejarah, dahulu kala terdapat seorang ahli kimia di Tiongkok yang mencampurkan sulfur, arang, dan kalium nitrat yang kemudian menghasilkan mesiu (bahan peledak) mentah.