Agrawal mengatakan bahwa perkiraan spam di Twitter didasarkan pada beberapa tinjauan terhadap ribuan akun yang berulang kali diambil sampelnya secara acak dari waktu ke waktu.
Dia mengatakan tidak mungkin grup eksternal bisa menghitung jumlah pasti akun spam di platform karena memerlukan informasi publik dan pribadi hanya dimiliki oleh Twitter.
Baca Juga:
Menunggu Penantian Perubahan Merek Twitter.com Jadi X.com
Tentunya informasi itu juga dirahasiakan oleh perusahaan.
"Secara eksternal, bahkan tidak mungkin untuk mengetahui akun mana yang dihitung sebagai palsu pada hari tertentu," katanya.
Utas dari Agrawal menanggapi penjelasan Musk yang mengatakan timnya sedang melakukan analisis sendiri pada jumlah akun palsu di Twitter.
Baca Juga:
Netizen Sebut Mahfud MD Tak Bisa Bedakan Lebah Madu dan Tawon
"Untuk mengetahuinya, tim saya akan melakukan sampel acak 100 pengikut @twitter. Saya mengundang orang lain untuk mengulangi proses yang sama dan melihat apa yang mereka temukan," cuitnya.
Musk juga mengatakan, tanpa memberikan bukti, bahwa ia memilih 100 akun sebagai nomor ukuran sampel untuk studinya karena itulah nomor yang digunakan Twitter untuk menghitung angka dalam laporan pendapatannya.
"Saya memilih 100 sebagai nomor ukuran sampel, karena itulah yang digunakan Twitter untuk menghitung <5% palsu/spam/duplikat," ujarnya. [dny]