WahanaNews-Mandalika | Bos Tesla, Elon Musk menyatakan untuk menunda pembelian Twitter senilai US$ 44 miliar atau setara Rp 642,4 triliun (kurs Rp 14.600/US$).
Alasannya, itu akan dilanjutkan sampai dia memiliki data pasti berapa banyak akun palsu di Twitter.
Baca Juga:
Menunggu Penantian Perubahan Merek Twitter.com Jadi X.com
Berdasarkan data dari Twitter, hanya 5% akun palsu atau spam.
Tetapi Musk memperkirakan bahwa ada sebanyak 20% akun di Twitter adalah akun palsu atau spam.
Dia pun khawatir jumlahnya bisa lebih tinggi.
Baca Juga:
Netizen Sebut Mahfud MD Tak Bisa Bedakan Lebah Madu dan Tawon
"Penawaran saya didasarkan pada keakuratan pengajuan SEC Twitter. Kemarin, CEO Twitter secara terbuka menolak untuk menunjukkan bukti <5%. Kesepakatan ini tidak dapat bergerak maju sampai dia melakukannya," kata Musk dalam cuitannya, dikutip dari CNBC, Selasa (17/5/2022).
Karena belum berlanjutnya kesepakatan itu, saham Twitter anjlok 46% dalam indeks perdagangan pada hari Selasa.
Tweet Musk muncul hanya beberapa jam setelah CEO Twitter, Parag Agrawal memposting utas panjang tentang akun palsu atau spam di jejaring sosial.