Sejumlah perusahaan menawarkan limit paylater hingga puluhan juta untuk satu pengguna. Ini bisa mendorong budaya konsumtif.
Misalnya, Anda jadi membeli barang yang tidak benar-benar butuh hanya karena limit paylater masih banyak. Hal tersebut memberikan ilusi seolah Anda masih punya banyak dana, padahal dana tersebut adalah milik pihak lain.
Baca Juga:
Cara Aman Bertransaksi Paylater agar Terhindar dari Kerugian
3. Risiko ketergantungan
Pada awalnya Anda mungkin hanya menggunakan paylater di saat kepepet, misalnya untuk membayar taksi online. Namun, lama-lama hal tersebut menjadi kebiasaan sehari-hari karena cukup dengan sekali klik, Anda bisa dapat pinjaman. Akibatnya, muncul ketergantungan kepada opsi pendanaan tersebut.
Baca Juga:
Tak Kalah Bahaya dari Judi Online, Banyak Warga RI Ketagihan Paylater
4. Risiko gagal bayar
Kalau tiga hal di atas sudah terjadi, ada risiko seseorang terlilit utang paylater karena sudah menggunakan dana di atas kemampuan finansialnya. Kalau sudah gagal bayar, Anda bakal dikenakan denda.