Kemudian WDMA merilis 280 pesawat tempur yang aktif digunakan di Indonesia, terdiri dari 65 jet tempur (fighter), 15 jet serang antigerilya, 28 helikopter, 46 pesawat angkut, 28 helikopter, 15 jet serang antigerilya, 120 pesawat latih/trainer, 1 pesawat tanker, dan 5 pesawat misi khusus.
Bae Hawk
Baca Juga:
OPM Ungkap Syarat Pembebasan Pilot Susi Air, Tidak Menyerang Pakai Bom
Daftar pesawat tempur pertama milik Indonesia adalah Bae Hawk. Pesawat tempur jenis latih lanjut ini dapat difungsikan sebagai pesawat tempur ringan.
Pesawat tempur Bae Hawk buatan Inggris ini diproduksi British Aerospace pada tahun 1977.
Pesawat tempur milik Indonesia ini memiliki kecepatan maksimal 1.028 km/jam dengan ketinggian maksimal 13,5 km.
Baca Juga:
Berbekal Perangkat Jadul, Houthi Nekat Lawan AS yang Andalkan Jet Tempur Canggih F-35
Indonesia memiliki tiga seri pesawat tempur tersebut, yakni seri 50, seri 100, dan seri 200.
TNI AU kali pertama menggunakan pesawat Hawk berseri MK-53 yang merupakan versi ekspor untuk Indonesia dari seri Hawk-50.
Indonesia membeli pesawat tempur tersebut di antara tahun 1980 hingga tahun 1984 sebanyak 20 unit.