Ia jadi jurnalis, sastrawan, hingga aktif di pelbagai organisasi pergerakan dan politik.
Jurnalis yang Terjun ke Politik Pergerakan
Baca Juga:
Panglima TNI Hadiri Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional
Karier jurnalistiknya dimulai sebagai redaksi Bintang Hindia, lalu di beberapa media hingga jadi pemimpin Redaksi Harian Kaoem Moeda.
Ia juga bergabung dengan Serikat Islam yang dimotori oleh H.O.S Cokroaminoto.
Organisasi dan partai pergerakan terbesar di zaman sebelum kemerdekaan.
Baca Juga:
Pemkab Bekasi Serap Dana Hasil Cukai Tembakau Sebesar Rp4,62 Miliar
“Dalam Sarekat Islam, Abdoel Moeis memperlihatkan kepintarannya. Otaknya cerdas. Ia sangat pandai berdebat. Namanya jadi masyhur. Ia pandai berpidato, hampir sama dengan Tjokroaminoto. Dalam pidatonya, Moeis menganjurkan agar rakyat berjuang untuk mencapai Indonesia merdeka,” tulis buku biografinya Abdoel Moeis (1980) hal.23.
Selain jadi anggota SI, ia juga anggota Indische Partij.
Waktu itu orang diperbolehkan untuk masuk lebih dari satu organisasi atau lebih dari satu partai.