WahanaNews-NTB | Erupsi Gunung Semeru di Jawa Timur yang diikuti terjadi awan panas guguran masih terus terjadi dengan kekuatan cenderung mengecil.
Meski demikian, hujan dengan intensitas ringan hingga lebat diprediksi terjadi hingga tiga hari ke depan sehingga berisiko terjadi bencana susulan, khususnya banjir lahar.
Baca Juga:
Polisi Temukan Ladang Ganja di Hutan Curam Gunung Semeru, 2 Pelaku Ditangkap
”Masih terekam beberapa erupsi dan awan panas guguran lagi. Setidaknya tiga kali, yaitu dini hari pukul 00.30, 05.00, dan 10.00. Dua kejadian pertama tidak terlihat seberapa jauh luncurannya karena visualisasi tertutup kabut, sedangkan pukul 10.00 pagi sekitar 2 kilometer dari puncak,” kata Kepala Badan Geologi, Eko Budi Lelono, dalam jumpa pers secara daring di Jakarta, Minggu (5/12/2021).
Jarak luncuran awan panas guguran ini jauh lebih pendek keyimbang pada Sabtu (4/12/2021) yang diduga bisa mencapai 11 km dari puncak.
”Saat ini kami masih menyelidiki penyebab kejadian karena kegempaannya sama (dengan sebelumnya). Apakah karena curah hujan ekstrem sehingga luncuran awan panas guguran menjadi lebih jauh, masih diselidiki,” ucapnya.
Baca Juga:
Polres Lumajang Temukan Ratusan Tanaman Ganja di Lereng Gunung Semeru
Untuk antisipasi ke depan, lanjut Eko, masih berlaku status Level II atau Waspada.
”Kami masih evaluasi apakah masih dipertahankan atau tidak. Sampai saat ini, kalau melihat catatan rekaman kegempaan dan data lain, belum banyak perubahan,” ujarnya.
Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Andiani, menambahkan, belum ada peningkatan status Semeru karena tidak ada tanda-tanda peningkatan aktivitas gunung ini yang signifikan.