NTB. WahanaNews co - PLN Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Barat (UIW NTB) optimis dapat menerangi seluruh desa di Provinsi NTB pada tahun 2024 dengan suplai listrik yang memadai.
Menggandeng sejumlah stakeholder di NTB, PLN berkomitmen untuk mempercepat akses listrik masuk ke sejumlah desa yang belum menikmati listrik di beberapa wilayah di Kabupaten Sumbawa.
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
Dalam kegiatan Sosialisasi Roadmap Listrik Perdesaan tahun 2023-2024 menuju NTB Terang Benderang, pada Kamis (31/08), hadir sejumlah stakeholder terkait, di antaranya Dinas ESDM NTB, Bappeda NTB, Dinas PUPR NTB, BPJN NTB, BRIN NTB, dan DPMPTSP NTB.
Kepala Dinas ESDM Provinsi NTB, H.Sahdan, yang turut hadir dalam acara tersebut mendukung langkah PLN dalam melistriki daerah yang masuk kategori Daerah Terdepan, Terluar dan Tertinggal (3T) di Provinsi NTB.
"Kami sangat mendukung langkah maju PLN yang terus bekerja keras dalam melistriki seluruh NTB, termasuk Kawasan 3T dengan beragam tantangannya," kata Sahdan.
Baca Juga:
Di COP29, PLN Perluas Kolaborasi Pendanaan Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2030
Ia menegaskan pihaknya siap berkoordinasi dengan seluruh stakeholder terkait untuk memuluskan program listrik perdesaan dapat terlaksana dengan baik.
"Semoga ikhtiar kita bersama ini dapat berjalan dengan baik tanpa adanya hambatan yang berarti," ujarnya.
General Manager PLN UIW NTB, Sudjarwo menjelaskan bahwa program listrik perdesaan membutuhkan dukungan dari pemerintah daerah guna mengakselerasi terlaksananya tujuan tersebut.
Ia menyatakan saat ini terdapat 5 desa yang belum berlistrik PLN di NTB, yakni Desa Tepal, Desa Tangkam Pulit, Desa Baturotok, Desa Baodesa dan Desa Mungkin yang keseluruhannya berada di Kabupaten Sumbawa.
"PLN membutuhkan support dari pemerintah daerah di NTB guna membangun jaringan di 5 desa tersebut yang kondisinya rusak, gembur, curam, rawan longsor, serta melewati kawasan hutan lindung dan hutan produksi terbatas," ucapnya.
Ia menambahkan bahwa pengerasan dan pelebaran jalan untuk titik yang rawan serta perbaikan jembatan yang putus untuk memudahkan mobilisasi material dan tiang beton serta percepatan penerbitan dokumen lingkungan dan pertek di tahun 2023 juga sangat diperlukan.
Saat ini, pencapaian Rasio Elektrifikasi (RE) total NTB sampai dengan Juni 2023 mencapai 99,98 persen yang terdiri dari rasio elektrifikasi PLN sebesar 99,73 persen dan rasio elektrifikasi non PLN sebesar 0,25 persen. Sementara untuk realisasi Rasio Desa Berlistrik (RDB) total sebesar 100 persen dan RDB PLN sebesar 99,57 persen.
"Kami optimis ikhtiar melistriki NTB menuju Nusa Terang Benderang akan berjalan dengan lancar berkat sinergi dan dukungan dari pemerintah daerah NTB," kata Sudjarwo.[ss]