WahanaNews-NTB | PT PLN (Persero) siap memasok kebutuhan listrik di sektor industri, khususnya industri hilirisasi mineral untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi dan menaikan nilai tambah.
General Manager PLN Unit Induk Wilayah Kalimantan Timur Kalimantan Utara (UIW Kaltimra) Saleh Siswanto menjelaskan PLN memasok 140 MVA ke perusahaan smelter nickel di Kariangau, Balikpapan, Kalimantan Timur.
Baca Juga:
Dukung Hilirisasi Mineral, PLN Tambah Daya Listrik Industri Nikel di Kalimantan Timur
Kesepakatan ini ditunjukkan dengan ditandatanganinya Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (PJBTL) antara PLN dengan PT Mitra Murni Perkasa di Balikpapan, pada Kamis (30/6).
“Industri smelter merupakan salah satu proyek nasional untuk mendukung hilirisasi mineral, karenanya kami siap untuk memenuhi kebutuhan listrik para pengembang bisnis di Indonesia dengan kualitas andal dan harga yang kompetitif," kata Saleh.
Pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19 telah menunjukkan adanya peningkatan permintaan listrik di Kalimantan Timur, terlebih ke depannya akan dibangun IKN yang menjadi epicentrum ekonomi baru di Indonesia. Ia pun memprediksi bisnis dan industri akan semakin tumbuh.
Baca Juga:
Tambah Daya Listrik Industri Nikel di Kalimantan Timur, PLN Terus Dukung Hilirisasi
“Dengan cikal bakal IKN yang menjadi sentra ekonomi baru, kami mengundang para investor agar tidak ragu dalam mengembangkan bisnisnya ke Kalimantan Timur. Anda fokus mengurus bisnisnya, kami yang urus listriknya," tambah Saleh.
Optimisme PLN dalam melistriki bisnis dan industri di Kalimantan Timur bukanlah tanpa alasan.
Saat ini, lanjut Saleh, sistem kelistrikan di Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan telah terhubung dengan jaringan transmisi interkoneksi 150kV dengan Daya Mampu Netto 2164 MW dan Beban Puncak tertinggi 1345 MW. Artinya, masih ada 800 MW surplus.