WahanaNews-NTB | Adjustable Adaptor Yoke atau yang lebih dikenal dengan Thor menjadi salah satu karya inovasi yang berhasil mendapat golden ticket pada Seleksi Penghargaan Karya Inovasi (SPKI) XXV Tahun 2022 Tingkat Regional.
Diselenggarakan oleh PT PLN (Persero) melalui Pusat Penelitian dan Pengembangan (Puslitbang) di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), Kamis (25/8/2022).
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
Sejumlah 246 makalah karya inovasi dari 56 unit di lingkungan PLN Group dilombakan pada kegiatan SPKI XXV kali ini.
Karya inovasi ini terdiri dari beberapa bidang yaitu pembangkitan, transmisi, distribusi, technical supporting, proses bisnis manajemen, aplikasi, dan energi baru terbarukan.
Hasil dari seleksi tingkat regional ini akan dibawa ke tingkat nasional yang akan diselenggarakan pada bulan Oktober atau bertepatan dengan Peringatan Hari Listrik Nasional ke-77.
Baca Juga:
Di COP29, PLN Perluas Kolaborasi Pendanaan Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2030
Thor merupakan karya inovator muda dari PLN UPT Padang.
Alat bantu ini sebelumnya telah diimplementasikan pada beberapa unit pelaksana di lingkungan PLN UIP3BS.
Yakni UPT Padang, UPT Pematang Siantar, UPT Jambi, dan UPT Palembang.
Sementara beberapa unit telah mengajukan permintaan pemasangan mulai dari UPT Pekanbaru, UPT Medan, UPT Bengkulu, dan UP3B Kalimantan Barat.
Banyaknya unit yang tertarik untuk menggunakan ini dikarenakan sejumlah manfaat dari alat bantu Thor ini, baik dari segi finansial maupun nonfinansial.
Dengan penggunaan Thor, pekerjaan penggantian isolator tower tension bisa dilakukan tanpa padam, sehingga dapat menjaga keandalan penyaluran listrik ke pelanggan.
General Manager PLN Unit Induk Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban Sumatera (UIP3BS), Dispriansyah mengapresiasi Thor yang berhasil lolos ke tingkat nasional.
“Kami berharap karya inovasi ini tak hanya berhenti di ajang perlombaan saja, tapi juga dapat mendukung proses bisnis dan keberlangsungan perusahaan”, ujar Dispriansyah.
Dispriansyah juga mengajak milenial UIP3BS untuk terus berinovasi dan meningkatkan kapabilitas karena generasi inilah yang akan menjadi penerus dan menjadi ahli-ahli transmisi di masa depan.
“Tugas kita hanya satu yaitu menjaga keandalan pasokan, agar masyarakat dapat menikmati listrik yang andal tanpa gangguan,” tutup Dispriansyah. [dny]