Kemudian, pemberdayaan benih secara masif terutamanya varietas-varietas toleran kekeringan dan varietas-varietas toleran rendaman/banjir.
Kementan juga akan mengembangkan secara masif unit pengelolaan pupuk organik (UPPO) untuk aplikasi bahan organik tanah dalam upaya meningkatkan kapasitas tanah menahan air.
Baca Juga:
PLN Dorong Modernisasi Pertanian Lewat Program Electrifying Agriculture, Petani Krisan Tomohon RaupUntung Besar
Lalu, langkah adaptasi yang terakhir adalah diversifikasi pangan lokal, mengurangi ketergantungan padi karena padi butuh air yang banyak, mulai fokus ke non padi seperti, jagung, sukun, singkong, pisang yang relatif sedikit butuh air.
Sedangkan tindakan mitigasi yang akan dilakukan melalui empat langkah.
Pertama, pengembangan kawasan kebun pekarangan dengan tanaman kelapa, kopi, mangga, lengkeng untuk memperbanyak penyerapan CO2 dan mengurangi pemanasan global.
Baca Juga:
PT Indonesia Asahan Aluminium (INALUM) melaksanakan pelatihan Metode Tani Nusantara
Kedua, rehabilitasi lahan-lahan kritis dalam rangka mengurangi pemanasan global dengan tanaman buah-buahan.
Ketiga, mengurangi food losses, food losses mengurangi efisiensi dan meningkatkan emisi gas rumah kaca terutama gas metan (CH4).
Keempat, melakukan bimbingan teknis adaptasi dan mitigasi perubahan iklim. [dny]