WahanaNews-NTB | PT PLN (Persero) tengah menghadapi tantangan oversupply atau kelebihan pasokan listrik.
Untuk itu, PLN pun terus melakukan inovasi untuk meningkatkan jumlah permintaan listrik baik di rumah tangga maupun industri.
Baca Juga:
Program Kompor Listrik Batal, PLN Siapkan Hal Ini untuk Atasi Kelebihan Listrik
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menjelaskan, di tengah tantangan oversupply yang dihadapi perusahaan, PLN melihatnya sebagai sebuah peluang untuk dapat melayani masyarakat sebaik-baiknya dengan layanan kelistrikan yang andal dan prima.
Terobosan pun segera dieksekusi, alhasil PLN sukses meningkatkan demand listrik hingga lebih dari 5 persen di masa pandemi Covid-19 serta meningkatkan laba bersih perusahaan menjadi lebih dari Rp 13 triliun di 2021.
Pencapaian tersebut merupakan kinerja keuangan terbaik sepanjang masa.
Baca Juga:
Soal Oversupply Energi Listrik, Ini Cara PLN Mengatasinya
"Ide-ide dan inovasi dilahirkan sebagai terobosan dalam Program Transformasi PLN. Dengan adanya digitalisasi proses bisnis kami dapat melakukan efisiensi operasional dan juga dengan inovasi Beyond kWh, dari PLN yang sebelumnya hanya memiliki produk kelistrikan, kini telah mengembangkan sayap bisnis produk-produk non-listrik yang terintegrasi," papar Darmawan di tengah dialog dengan para pemimpin redaksi seperti ditulis dalam keterangan tertulis, Minggu (5/6/2022).
Untuk diketahui, PLN menggelar Silaturahmi dan Halalbihalal, Hari Raya Idul Fitri 1443 H, bersama para pemimpin redaksi media nasional di jakarta pada Jumat 3 Juni 2022 malam.
Pada acara di Auditorium Kantor PLN Pusat, turut hadir Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Synthya Roesly, Direktur Manajemen Sumber Daya Manusia Yusuf Didi Setiarto, Direktur Perencanaan Korporat Evy Haryadi, Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan Bob Saril, Direktur Mega Proyek dan Energi Baru Terbarukan Wiluyo Kusdwiharto Direktur Regional Sumatera Kalimantan Adi Lumakso, serta Direktur Sulawesi, Maluku, Papua & Nusa Tenggara Adi Priyanto.
Darmawan menyebutkan, semangat yang diusung oleh media senada dengan PLN, yakni memberikan pelayanan yang terbaik bagi seluruh masyarakat dalam rangka memajukan bangsa Indonesia.
"PLN berjuang melayani kelistrikan sampai ke pelosok negeri sementara bapak-ibu pemimpin redaksi berjuang dalam menyampaikan informasi yang faktual kepada seluruh masyarakat sampai ke pelosok negeri," ujarnya.
PLN terus bertransformasi untuk dapat memenuhi tuntutan pelanggan yang terus berubah. Strategi tersebut terus dijalankan untuk mengoptimalkan potensi usaha perseroan, mengingat saat ini infrastruktur kelistrikan PLN tersebar di seluruh penjuru negeri untuk melayani 83 juta pelanggan.
Dalam acara tersebut, Direksi PLN berdialog langsung dengan 24 pemimpin redaksi media yang hadir.
Pada kesempatan itu Darmawan Prasodjo juga memberikan secara khusus dua buku karyanya yang berjudul: Jokowi and the New Indonesia dan Jokowi Mewujudkan Mimpi Indonesia yang telah dibubuhi tandatangan kepada seluruh yang hadir.
Darmawan pun optimistis, sinergi perseroan dengan media massa yang saat ini sudah berjalan dengan baik akan berdampak positif pada peningkatan pelayanan kelistrikan untuk masa depan Indonesia yang lebih baik.
Sebelumnya, Darmawan Prasodjo mengatakan, proses digitalisasi dalam bisnis PLN tidak lagi dijalankan secara parsial, melainkan secara integral, komprehensif, holistik, dengan melibatkan banyak stakeholder.
"Sesuai arahan pemerintah, PLN terus melakukan transformasi di segala lini agar perusahaan menjadi lebih trengginas dan efisien. Digitalisasi sebagai bagian dari transformasi PLN kini telah dapat dirasakan manfaatnya, baik dalam hal efisiensi bisnis ataupun untuk memudahkan pelayanan pelanggan," ujarnya, Rabu (1/6/2022).
Darmawan menyebut, transformasi PLN dilatarbelakangi oleh adanya kebutuhan kekinian.
Termasuk adanya perubahan kondisi kelistrikan di Indonesia dari sebelumnya defisit menjadi surplus.
Situasi pandemi Covid-19 turut menghadirkan tantangan yang justru dengan baik dijadikan momentum percepatan proses transformasi PLN.
Sejak 21 April 2020, PLN telah meluncurkan program Transformasi PLN dengan salah satu agendanya digitalisasi, guna meningkatkan kinerja perusahaan.
Dipaparkan Darmawan, ada sejumlah program digitalisasi yang sudah dirasakan manfaatnya untuk efisiensi bisnis internal.
Pertama, digital procurement menjadikan proses pengadaan terdigitalisasi secara end to end. Sehingga proses menjadi lebih transparan, simpel, dan efisien.
Berjalannya pengadaan digital ini disebut telah berhasil menghemat biaya operasional hingga Rp 1,608 triliun.
Kedua, digitalisasi pembangkit (digital power plant) untuk proses yang lean dan cost yang efisien.
Setidaknya, Digitalisasi Pembangkit telah memberikan peghematan mencapai Rp 100,2 miliar.
Ketiga, bergulirnya digitally enable distribution excellences yang memungkinkan proses pemeliharaan dilakukan dengan efisien dan pengambilan keputusan dengan lebih cepat.
Program ini telah memberikan penghematan hingga Rp 235,6 miliar. [dny]