WahanaNews-NTB | Menteri BUMN Erick Thohir curiga pelanggan PT PLN (Persero) berdaya 3.500 VA masih ada yang menikmati subsidi listrik. Ini berarti, subsidi listrik belum tepat sasaran.
Selama ini diketahui negara melalui PLN hanya memberikan subsidi pada pelanggan rumah tangga dengan daya 450 volt ampere (VA) dan 900 VA saja.
Baca Juga:
Dirut PLN Paparkan Hitungan Subsidi Listrik 2025 Capai Rp83,08 Triliun
Namun, ia menduga pelanggan listrik 3.500 VA membagi-bagi daya listrik itu menjadi kelompok kecil. Contohnya, bagi mereka yang berbisnis kontrakan.
Misalnya, dibagi listriknya per kamar kontrakan, sehingga pemilik kontrakan membayar dengan bantuan subsidi.
"Dia pecah-pecah listriknya, lalu disewakan dengan biaya jutaan, tapi bayar listriknya subsidi. Nah ini kan kembali tidak sehat," ujarnya dalam seminar 'Menuju Masyarakat Cashless' di Perpustakaan Nasional RI, Jakarta Pusat, Rabu (3/8).
Baca Juga:
Dirut PLN Paparkan Hitungan Subsidi Listrik 2025 Capai Rp83,08 Triliun
Erick menegaskan bahwa ia tidak anti pengusaha. Namun, ia ingin memperbaiki sistem subsidi agar lebih tepat sasaran.
Sebelumnya, Pemerintah melalui Kementerian ESDM memutuskan menaikkan tarif dasar listrik (TDL) bagi 5 golongan pelanggan sejak 1 Juli 2022 lalu.
Kenaikan tarif listrik itu pun menyasar pelanggan rumah tangga dan kantor pemerintahan dengan daya di atas 3.500 VA.
Kenaikan harga tarif listrik disebut ditetapkan karena harga komoditas terus menanjak di tengah perang Rusia-Ukraina.
Selain itu, kenaikan tarif juga demi menekan biaya subsidi pemerintah yang kian besar. [dny]