NTB. WahanaNews.co - PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Barat (UIW NTB) bergerak cepat membangun Tower Emergency Recovery System (ERS) pada line Woha – Dompu akibat adanya gangguan.
Gangguan tersebut disebabkan oleh anomali pada salah satu Sistem Unit Transmisi Tegangan Tinggi (SUTT) 70 kV, tepatnya pada Tower T.132 yang berada di Kelurahan Sondosia, Kecamatan Bolo, Kabupaten Bima.
Baca Juga:
ALPERKLINAS Imbau Konsumen Percayakan Perbaikan dan Pemasangan Instalasi Listrik pada Ahlinya
General Manager PLN UIW NTB, Sudjarwo menjelaskan bahwa pihaknya menemukan anomali retakan tanah di sekitar tower transmisi yang berada di area perbukitan dengan kondisi tanah berbatu. Ia menyebut PLN segera merespon dengan membangun tower ERS untuk mencegah gangguan meluas.
"Tower transmisi merupakan sarana vital dalam penyaluran tenaga listrik. Dengan panjang jaringan kms se-pulau Sumbawa (dari Taliwang hingga ke Sape) yang mencapai 747,72 Kms, tower transmisi ini menjadi tulang punggung (backbone) dalam mengevakuasi dan menyalurkan daya listrik di pulau Sumbawa," katanya.
PLN mengerahkan 19 orang personil untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut dengan estimasi waktu pekerjaan selama 25 hari dan melakukan rekayasa sistem operasi sehingga tidak mengganggu pasokan listrik kepada pelanggan di pulau Sumbawa.
Baca Juga:
Energi Hijau Jadi Primadona, PLN Siapkan Solusi untuk Klien Raksasa Dunia
"Kondisi medan yang berada di atas bukit dengan kondisi berbatu cukup menyulitkan akses kita untuk membawa peralatan ke lokasi. Guna mempercepat mobilisasi peralatan, kami menggunakan mobil 4wd hillux dan dibantu dengan helper penduduk desa setempat," ucapnya.
Ia juga mengungkapkan tim pemeliharaan PLN bergegas melaksanakan assessment kondisi lingkungan dan pondasi tower menggunakan drone. Hasilnya, ditemukan patahan dan tanah amblas mencakup 1 bukit yang disebabkan oleh aktifitas pengerukan tanah pasir dan batu di bukit.
"Guna meminimalkan dampak gangguan, kami telah mengkoordinasikan upaya pemulihan dengan berbagai pihak terkait, termasuk kepada pemerintah setempat dan penegak hukum, yang dalam hal ini Kepala Desa Sanolo dan Kepala Dusun Moku bersama Babinsa dan Babinkatibmas setempat yang bersama-sama akan mengawal keamanan selama pekerjaan tower emergency," ujarnya.