"Dan tingginya suara dari Putri Puan Maharani ini membuktikan bahwa pengaruh PDI-P di Soloraya itu sebenarnya tidak sepenuhnya luntur. Tetapi hanya kali ini karena ada faktor Pak Jokowi yang mendukung capres yang berbeda mereka harus memilih pilihan," kata Abdul Hakim, saat dihubungi pada Selasa (20/2/2024).
Sementara kunggulan Pinka atas Bambang Pacul, kata Abdul faktor nomor urut. Diketahui, Pinka ada di nomor urut 1, sedangkan Bambang Pacul nomor urut 4.
Baca Juga:
DPR Tunda Proses Capim dan Dewas KPK, Tunggu Pengumuman Kabinet Baru
"Saya kira ada efeknya dari urutan. Kemarin Pak Bambang Pacul nomor 4. Dan urutan nomor 1, Mbak Pinka. Jadi berpengaruh banyak orang yang memilih secara otomatis hanya nyoblos partainya saja atau partai dan urutan pertama tanpa berpikir secara lebih detail, sosoknya," paparnya.
Terlebih lagi, Bambang Pacul telah mengungkapkan dalam berbagai kesempatan bahwa dirinya tidak memiliki ambisi yang tinggi untuk berhasil dalam pemilihan parlemen.
"Dengan kata lain, simpulannya adalah bahwa di daerah ini, para pendukung PDI-P memang sangat setia. Mereka benar-benar memilih partai tanpa terlalu mempertimbangkan individual masing-masing kandidat," dijelaskannya.
Baca Juga:
DPR Restui Pemberhentian Budi Gunawan, Herindra Resmi Jabat Kepala BIN
"Meskipun secara popularitas, Bambang Pacul cukup dikenal. Namun, sepertinya masyarakat lebih memilih berdasarkan ideologi partai," lanjutnya.
Lebih jauh lagi, seorang dosen dari UNS juga menyatakan pandangannya bahwa keluarga Presiden Soekarno masih memiliki pengaruh signifikan terhadap pemilih di Dapil 4.
"Selain itu, Mbak Pinka juga dikenal sebagai keturunan Soekarno, dan mayoritas masyarakat di Jawa Tengah adalah pendukung PDI-P. Hubungan emosionalnya berkaitan dengan keturunan Soekarno," tutupnya.