"Yang kedua, memperluas penyebaran inovasi ke berbagai pelosok Indonesia, memperluas kemitraan dengan berbagai stakeholder, kemitraan dengan pemerintah pusat dan daerah, dengan kementerian dan lembaga, industri, petani, peternak, dan juga masyarakat luas," ujarnya.
Jokowi juga meminta pengembangan program-program studi kekinian dan kurikulum yang adaptif.
Baca Juga:
20 Oktober 2024: Melihat Nasib Konsumen Pasca Pemerintahan 'Man Of Contradictions'
Mengembangkan ilmu-ilmu baru yang relevan dengan kebutuhan saat ini dan masa depan, antara lain bioinformatic, biomedicine, data science, complexity dan sustainable science, computational science dan information technology, nanoscience dan technology, neuronomics, dan lain-lainnya.
"Yang empat, siapkan early warning zoonosis untuk menghadapi ancaman penyakit infeksius yang bersumber dari hewan, penyakit zoonosis diprediksi akan terus meningkat. Kita harus pelajari ilmunya, kembangkan pengetahuannya untuk mengurangi ancaman yang membahayakan kesehatan manusia dan menekan risiko atas dampak yang diakibatkan," ucapnya.
Selanjutnya yaitu memperkuat sinergi dengan industri dalam riset dan pemanfaatan hasil riset, mempelopori sinergi kolaborasi riset dan pemanfaatannya dengan industri.
Baca Juga:
HUT ke-79 TNI, Ini Pesan Presiden Jokowi ke Prajurit Indonesia
Jokowi ingin kampus sebagai jembatan dengan dunia industri.
"Oleh karena itu, terus perkuat komitmen dan inovasi untuk menjadi perguruan tinggi yang produktif dan terpercaya, perguruan tinggi yang berbasis pertanian, kelautan, dan bioscience tropica serta terdepan dalam mewujudkan kedaulatan pangan dan kesejahteraan rakyat," imbuhnya. [dny]