Pada pertemuan para ahli dari negara anggota G20, negara tamu, dan beberapa lembaga internasional, membahas empat isu prioritas pertanian global yang diajukan oleh Indonesia, yaitu kebijakan ketahanan pangan pascapandemi covid-19; pertanian pertanian tangguh iklim (climate ressilient agriculture); food loss and waste (FLW); dan pertanian dan ketertelusuran digital.
Nantinya, komunike tersebut akan diserahkan kepada menteri pertanian G20 dalam forum Agriculture Working Group (AWG) yang berlangsung pada September 2022.
Baca Juga:
Prabowo Tinjau Langsung Panen Padi di Merauke
MACS G20 kali ini mengusung tema Sustainable intensification to meet food security and environmental objectives.
Pertemuan tahunan G20 MACS, didasarkan pada inisiatif para menteri pertanian negara-negara G20 untuk menjawab isu spesifik maupun pertanyaan-pertanyaan sentral di bidang pertanian dan juga gizi, yang dianggap terlalu besar untuk diselesaikan hanya dengan upaya nasional.
Selain itu, pertemuan MACS juga diarahkan untuk mendorong koordinasi sistem penelitian pertanian di negara G20 dan mencari serta menerapkan strategi solusi bersama.
Baca Juga:
Dinas Pertanian Kubu Raya Rencanakan Penanaman Padi 69.462 Ton Tahun 2024
Sebab anggota G20 menyadari hasil penelitian pertanian, teknologi, serta inovasi memainkan peran yang sangat penting dalam mendukung produktivitas dan produksi yang lebih baik, nutrisi yang lebih baik, lingkungan yang lebih baik.
Dengan demikian, setiap keberhasilan dalam pendekatan maupun implementasi setiap negara perlu dibagikan di antara anggota G20 sebagai solusi bersama. [dny]