Mulai dari produk kesehatan dan produk anti-covid seperti vitamin, masker, dan sanitiser.
Kategori lainnya yang juga dicermati oleh Intrepid adalah, bahan makanan, mainan anak, produk untuk hobi seperti sepeda, perlengkapan rumah dan produk pendukung bekerja, air purfier, televisi dan speaker juga masuk dalam kategori yang banyak dipilih saat ini.
Baca Juga:
Tips Belanja Cerdas di Era Digital
Khusus untuk social commerce meskipun saat ini masih diminati untuk beberapa produk saja, namun jika dilihat dari jumlah pengguna media sosial pada tahun 2021 di indonesia sudah mencapai sekitar 62%. Jumlah tersebut meningkat sekitar 23% dibandingkan sebelum pandemi.
Membuktikan bahwa semakin banyak dari mereka yang memanfaatkan media sosial bukan sekedar untuk sosialisasi saja, namun juga potensi untuk melakukan pembelian.
Platform yang banyak dipilih saat ini adalah TikTok Shop dan Instagram Shop.
Baca Juga:
Uang Palsu Beredar di E-commerce, Bank Indonesia Buka Suara
"Saat ini ketika generasi muda seperti Gen Z sudah mulai memasuki dunia kerja dan mendapatkan penghasilan, pastinya opsi untuk berbelanja memanfaatkan media sosial menjadi pilihan utama mereka," kata Sean.
Ditambahkan olehnya, social commerce tentunya akan terus mengalami pertumbuhan pasar namun masih butuh banyak waktu untuk bisa terus tumbuh dalam beberapa tahun ke depan.
Salah satu alasannya adalah saat ini masih dalam fase pertama penetrasi yang lebih kepada pasar C2C (consumer to consumer).