WahanaNews-Mandalika | Juru Bicara Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi meminta masyarakat berhenti memperdebatkan aturan vaksin booster sebagai syarat mudik dan membandingkan dengan protokol kesehatan saat MotoGP, Mandalika, Nusa Tenggara Barat, yang bahkan tidak perlu tes PCR.
Ia mengatakan bahwa vaksinasi penguat antibodi merupakan perlindungan penting pelaku perjalanan mudik Lebaran 2022 untuk meminimalisasi dampak kesakitan saat terpapar Covid-19.
Baca Juga:
Cerita Inspiratif Mila Karmilah, Penerima Manfaat PKH Kemensos
“Mari hentikan perdebatan. Tujuan vaksinasi untuk melindungi masyarakat dari kematian akibat Covid-19. Bukan untuk mempersulit mobilitas," katanya.
Dikutip dari ANTARA, Jumat, (1/4/2022). Nadia mengatakan bahwa mobilitas masyarakat yang masif memungkinkan penularan Covid-19 yang lebih tinggi. Maka dari itu vaksinasi 'booster' (penguat) penting dilakukan untuk membantu mengurangi dampak kesakitan jika tertular Covid-19.
Nadia mengatakan mobilitas mudik dinilai lebih masif karena melibatkan puluhan juta orang.
Baca Juga:
Kementan Paparkan Tata Cara Pendaftaran dan Kriteria Jadi Anggota Brigade Swasembada Pangan
Hasil survei Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan, Kementerian Perhubungan RI tentang mudik Lebaran 2022, potensi masyarakat yang akan melakukan mudik tahun ini berjumlah sekitar 80 juta orang.
Jumlah tersebut, kata dia, jauh lebih banyak bila dibandingkan dengan pergerakan penonton saat acara MotoGP Mandalika pada 18-20 Maret 2022 yang berkisar 60 ribu orang.
"Sehingga perlu vaksinasi 'booster' untuk mengurangi risiko jika tertular Covid-19," katanya.