WahanaNews-Mandalika | Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) akan melakukan revitalisasi puluhan bahasa daerah di berbagai wilayah di Indonesia.
Hal ini bertujuan untuk mencegah kepunahan bahasa daerah di Tanah Air.
Baca Juga:
Pakar UNG: Penutur Bahasa Gorontalo Menurun Akibat Lingkungan Keluarga dan Sosial
Pada tahun 2022 ini, jumlah bahasa daerah yang akan menjadi objek revitalisasi sebanyak 38 bahasa daerah yang tersebar di 12 provinsi.
Di antaranya Sumatera Utara, Jawa Barat, Jawa Tengah, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Maluku, Maluku Utara, dan Papua.
"Sejak minggu yang lalu tim kami melakukan sosilisasi, alhamdulillah bagus sekali," kata Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Aminudin Aziz, di Swiss-belhotel, Tangerang Selatan, Banten, Jumat (1/7/2022).
Baca Juga:
Agar Tidak Tergerus Zaman, Presiden Minta Masyarakat Fasih Minimal 1 Bahasa Daerah
Pihaknya pun telah menganggarkan dana sebesar Rp 31,9 miliar untuk revitalisasi bahasa daerah tersebut.
Revitaliasi ini nantinya akan melibatkan guru, pemerintah daerah, siswa, akademisi, dan tokoh masyarakat.
Untuk itu, ia meminta kepada kepada kepala dinas pendidikan hingga dinas kebudayaan untuk mengoordinasi revitalisasi tersebut.