WahanaNews-Mandalika | Pembenahan infrastruktur pendukung baik dalam dan luar Sirkuit Mandalika terus dikebut pengerjaannya sebelum perhelatan MotoGP digelar pada 18-20 Maret 2022 dikatakan Sekretaris Daerah (Sekda) Nusa Tenggara Barat HL Gita Ariadi.
"Kita terus berpacu dengan waktu membenahi semuanya apalagi dengan dukungan pemerintah pusat melalui Kementerian PUPR. Kita yakin tuntas sebelum MotoGP," ujarnya menjawab keraguan sejumlah kalangan terkait pengerjaan infrastruktur pendukung Sirkuit Mandalika di Mataram, Minggu.
Baca Juga:
Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan, Kasus Masih dalam Penyelidikan
Menurut Sekda, salah satu yang menjadi perhatian terkait infrastruktur yakni pengerjaan Jalan Kuta di Kabupaten Lombok Tengah hingga Keruak di Kabupaten Lombok Timur sepanjang 5,3 km.
"Untuk ruas jalan ini Kementerian PUPR sudah memberikan jaminan semuanya selesai tetapi waktu dan siap digunakan," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas PUPR NTB, Ridwan Syah mengatakan saat kunjungan Presiden Jokowi pada 13-14 Januari lalu juga sudah melihat langsung progres penataan koridor ruas jalan Kuta-Keruak sepanjang 5,3 Km.
Baca Juga:
Setyo Budiyanto Terpilih sebagai Ketua KPK: OTT Tetap Senjata Utama
Terlebih lagi sepanjang ruas jalan itu terdapat ratusan rumah warga yang juga akan nantinya ditata sehingga terlihat rapi, tidak terlihat kumuh
"Makanya selain jalan, rumah warga juga ditata, termasuk saluran dan dibuatkan taman-taman. Semua biaya proyek-proyek itu akan dibiayai oleh Kementerian PUPR," terangnya.
Selain jalan Kuta-Keruak, juga dilakukan penataan jalan dari Bundaran Sunggung menuju Kuta atau persis depan Sirkuit Mandalika dengan panjang 1,4 km dengan anggaran mencapai sebesar Rp140 miliar.
"Itu anggarannya Rp140 miliar ditambah dengan penataan landscape sepanjang 1,4 km. Totalnya itu sama penataan rumah itu sekitar Rp200 miliar," kata Ridwan Syah.
Ia menyatakan, sudah keluar Perpres Nomor 16/2021 untuk percepatan proyek di Mandalika.
Di sana akan ada penunjukan langsung atau dengan kata lain tidak ada lelang proyek meskipun nilainya sangat besar, karena sifatnya yang khusus.
Perpres itu sebagai dasar bagi Kementerian PUPR untuk mengerjakan proyek tersebut.
"Pengerjaan proyek itu sudah dimulai. Kemarin saya ke sana dan sudah mulai. Kenapa diprioritaskan 1,4 km dulu, ya tentu biar bagus, karena tidak boleh ada kemacetan, tidak boleh kumuh, dan tidak boleh ada genangan," katanya.
Adapun kewajiban Pemprov NTB dalam hal ini yaitu pembebasan lahan milik masyarakat sekitar 30 are di jalur Kuta-Keruak melalui APBD Provinsi 2022 dengan anggaran sekitar Rp7,5 sampai Rp8 miliar.
"Pelebaran jalan di Kuta-Kruak dilakukan secara bertahap dengan menambah 4 lajur dilengkapi median jalan beserta penataannya. Ditargetkan pada Maret 2022 sudah selesai, setidaknya di sepanjang 1,4 km yang menjadi prioritas itu," katanya.
Sedangkan dari Kementerian Perhubungan sudah dipastikan pada 2022, untuk fasilitas keselamatan jalan, seperti lampu, rambu, marka dan lainnya, sudah dianggarkan terkait ruas jalan 5,3 km di Kuta-Keruak.
Sedangkan di luar, ada lima ruas jalan tersebut terus diupayakan untuk bersinergi bersama Kementerian.
"Karena, tamu-tamu kita tidak hanya menginap di Mandalika, namun ada yang di Senggigi, sehingga kita minta penerangan dan lampu jalan," ujarnya.
Selain itu, untuk jalan bypass termasuk 3 bundaran tersebut, bundaran Nurul Bilad, Bizam dan Sunggung sudah mulai dikerjakan, termasuk rumah-rumah dengan anggaran totalnya sekitar Rp 89 miliar.
"Termasuk koridor jalannya, ruas jalan dan bukit -bukit akan dipercantik semua," katanya. [rda]